HONG KONG - Pesta kembang api yang menjadi puncak perayaan Hari Nasional China berubah menjadi air mata di Hong Kong. Sedikitnya 25 orang tewas dan lebih dari 100 orang terluka pasca dua kapal bertabrakan pada Senin (1/10) malam di pinggir laut Pulau Lamma-- pulau terbesar ketiga di Hong Kong.
Petugas melakukan evakuasi hingga Selasa (2/10) pagi tadi karena beberapa korban diduga masih berada di bawah bangkaikapal.
"Pada
pukul 3.00 dinihari tadi (waktu setempat,Red) FSD (Fire Services
Department) telah menyelamatkan 123 penumpang dari kapal yang sedang
tenggelam. 17 orang dipastikan tewas di tempat kejadian, sementara
delapan lainnya tewas setelah tiba di rumah sakit," jelas FSD seperti
dikutip dari channelnewsasia.com, pagi tadi.
Kapal
yang tenggelam membawa lebih dari 120 penumpang dan awak. Ferry itu
disewa oleh perusahaan Hong Kong Electric, untuk membawa staf dan
anggota keluarga untuk menonton kembang api di Victoria Harbour.
Kapal
tenggelam dengan cepat pasca tubrukan bak film Titanic. Petugas pun
baru bisa mendekat kala kapal tersebut tinggal tampak satu ujung
buritannya.
Sementara, kapal lainnya, yang
rusak namun tidak terbalik, adalah ferry reguler yang dioperasikan oleh
pemerintah Hong Kong dan perusahaan Kowloon Ferry. Kapal ini juga
membawa puluhan penumpang, meski hingga kini belum dipastikan berapa
jumlahnya.
Insiden itu terjadi di pinggir laut
dari Pulau Lamma, sekitar pukul 08.23 malam waktu setempat, ketika
kapal yang membawa ratusan penumpang sedang melihat pertunjukan kembang
api besar di pelabuhan Hong Kong. Sekadar diketahui saat ini China
sedang merayakan Hari Nasional China dan merayakan festival pertengahan
musim gugur (disebut juga golden week karena libur 8 hari,Red) dengan
acara pesta kembang api besar-besaran.
"Ferry
kami meninggalkan Pulau Lamma pada pukul 20.15 untuk menyaksikan atraksi
kembang api di laut. Namun, beberapa menit kemudian, sebuah kapal tunda
menubruk kapal kami," ungkap Yuen Sui-see, direktur operasi Hong Kong
Electric Company.
"Kami harus menunggu
sedikitnya 20 menit untuk diselamatkan," kata seorang penumpang pria
sambil mengenakan selimut setelah dievakuasi dari ferry.
Polisi
setempat belum bisa memastikan penyebab kecelakaan tersebut. “Terlalu
dini untuk mengatakan siapa yang harus bertanggung jawab," kata Zhong
Shaowen, seorang pejabat dari Departemen Kelautan kota Selasa pagi.
Lebih
dari 100 luka-luka, sembilan diantaranya luka serius. Sebagian korban
dibawa dengan perahu ke Pulau Lamma, untuk dirawat di rumah sakit
setempat. Regu penolong menggunakan kapal dan helikopter sepanjang malam
menjelajahi laut di sekitar lokasi kecelakaan untuk mencari tanda-tanda
korban, sedangkan tim penyelam memasuki cekung perahu.
"Lankah
penyelamatan sulit dilakukan semalam karena banyak hambatan di laut,
sehingga jumlah korban tewas mungkin meningkat," kata Wu Jianzhi,
seorang pejabat Departemen Pemadam Kebakaran.
Hong
Kong Chief Executive CY, Leung juga telah berada di dermaga di Pulau
Hong Kong di dekat lokasi untuk mengunjungi orang-orang yang terluka.
Dia mengatakan, pusat koordinasi darurat telah untuk menyelamatkan
orang-orang yang jatuh ke laut.
"Kami akan
melakukan semua yang kami bisa untuk menangani akibat dari kecelakaan
itu," katanya, yang juga mengunjungi semua lima rumah sakit di mana
terluka menerima perawatan medis sepanjang malam.
Pemadan
kebakaran telah mengerahkan tujuh kapal pemadam api, 210 anggota dan
lebih dari 20 ambulans. Polisi dan Departemen Kelautan telah mengerahkan
masing-masing 15 kapal dan 6 kapal, sedangkan Layanan Pemerintah
Terbang telah mengirimkan dua helikopter untuk membantu penyelamatan
saat kejadian.
Hong Kong adalah salah satu
saluran tersibuk di dunia pelayaran, dan Pulau Lamma menempatkan dekat
salah satu jalur tersibuk di Hong Kong pengiriman. Sementar, Pulau Lamma
adalah pulau ketiga terbesar di Hong Kong, dengan penduduk sekitar
5.000 orang. Pulau itu terletak sekitar tiga kilometer ke selatan-barat
dari Pulau Hong Kong yang sering dikunjungi turis.xin,dtc
sumber berita dari : http://www.surabayapost.co.id