Pemerintah melalui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan
Djalil mengatakan akan mempercepat realisasi penarikan utang luar
negeri. Hal ini dilakukan untuk membiayai proyek-proyek penting terutama
di sektor infrastruktur.
"Realisasi pinjaman luar negeri dipercepat supaya proyek-proyek segera bergerak," kata Sofyan Djalil dikutip Antara, di Jakarta, Kamis (16/4).
Menpupera Basuki Hadimoeljono mengatakan bahwa semua pengadaan untuk
program strategis Kemenpupera pada tahun 2015 ini sudah dilakukan
melalui mekanisme lelang elektronik (e-procurement). Lelang tersebut
telah mencapai 9.850 paket atau mencapai 71,69 persen dari total 13.739
paket atau bernilai sekitar Rp 59,9 triliun atau 77,38 persen dari total
Rp 77,4 triliun pagu.
"Pertumbuhan ekonomi terkait tiga hal, ekspor, konsumsi dan
investasi," katanya dan menambahkan, infrastruktur penting guna
menggerakkan ekonomi.
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas menyatakan
daftar rencana pinjaman luar negeri pemerintahan Jokowi - JK sepanjang
2015-2019 sebesar USD 34 miliar atau setara dengan Rp 436 triliun, yang
mayoritas akan dialokasikan untuk proyek infrastruktur.
Jumlah tersebut merupakan nilai yang akan tertera dalam "Blue Book"
atau Daftar Pinjaman Luar Negeri 2015-2019 yang rencananya akan
diterbitkan pada Mei 2015 ini.
Deputi Bidang Pendanaan Pembangunan Kementerian PPN/Bappenas Wismana
Adi Subrata, di Jakarta, Minggu (12/4), menjelaskan nilai tersebut
merupakan akumulasi rencana pinjaman luar negeri dari seluruh program
prioritas Kementerian/Lembaga. "Utamanya untuk proyek infrastruktur,"
katanya.
Ada pun kementerian-lembaga yang paling banyak mencantumkan pinjaman
luar negeri adalah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
senilai 23 miliar dolar AS. Beberapa sektor yang diusulkan PU-Pera
antara lain pendanaan proyek air minum dan sanitasi senilai USD 5
miliar, jalan tol USD 3 miliar , konektivitas jembatan dan jalan USD 2
miliar, dan penanggulangan banjir USD 1,6 miliar.
Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengharapkan berbagai
pekerjaan awal infrastruktur yang termasuk dalam program strategis
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat pada 2015 ini mulai bisa
dilakukan dengan segera.
"Kami harapkan bulan (Mei) depan semuanya memasuki pekerjaan awal," kata Wapres .
0 Comments