1.
Mahasiswa Surabaya tuntut Jokowi mundur karena bikin susah rakyat
Merdeka.com - Karena kecewa atas kepemimpinan Presiden Joko Widodo, mahasiswa dan pemuda di Surabaya,
Jawa Timur kembali turun ke jalan, Rabu (1/4). Aspirasi aksi unjuk rasa
dilakukan sekitar seratus orang di depan Gedung Grahadi Surabaya, Jalan
Gubernur Suryo itu menuntut Jokowi segera turun karena kebijakannya
dianggap tidak pro-rakyat.
Dalam aksinya, mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Kota Pahlawan tergabung dalam Komite Mahasiswa dan Pemuda Anti Korupsi
(KOMPAK) itu juga membawa beberapa spanduk dan poster berisi kecaman.
Spanduk itu bertuliskan 'Jokowi Boneka Imperialisme.' Mereka juga
membawa poster-poster berisi protes di antaranya 'Turunkan Jokowi,'
'Jokowi Pendusta,'dan lain sebagainya.
Dalam orasinya, para
demonstran mengkritik kebijakan Jokowi malah menyengsarakan rakyat
kecil. Salah satunya adalah kebijakan naik-turunnya harga bahan bakar
minyak (BBM) menyebabkan harga sembilan bahan pokok tidak stabil.
"Kebijakan-kebijakan
Jokowi selama menjabat sebagai presiden telah membuat rakyat sengsara.
Pemerintahan seolah-olah ribut dengan kepentingannya sendiri tanpa
memikirkan rakyat," kata salah satu Korlap Aksi, Ali Zulkarnain dalam
orasinya.
Menurut Ali, fluktuasi harga BBM sangat jelas semakin
membuat rakyat menderita, karena harga-harga sembako ikut tidak stabil.
"Kemudian kemelut politik yang mengakibatkan ketidakstabilan ekonomi
bangsa, terjadi karena sikap Jokowi yang tidak tegas. Bahkan, korupsi pun makin merajalela," ujar Ali.
Dalam
aksinya itu, para mahasiswa sempat berusaha memblokade Jalan Gubernur
Suryo, tapi dihalang-halangi puluhan polisi. Para demonstran pun
akhirnya memilih bergeser ke Gedung DPRD Surabaya di Jalan Yos Sudarso
dengan berjalan kaki dan kembali melakukan aksi unjuk rasa.
"Dengan
persoalan-persoalan yang makin kompleks selama kepemimpinan Jokowi,
maka kami mahasiswa Indonesia menuntut Jokowi segera mundur dari
jabatan, sebelum mahasiswa dan rakyat menurunkannya paksa dengan
menggelar aksi besar-besaran," tambah Ali.
Akibat aksi para
mahasiswa ini, arus lalu lintas di Jalan Gubernur Suryo tersendat.
Sedangkan personel polisi dari Polrestabes Surabaya yang membentuk pagar
betis di depan Gedung Grahadi, terus bersiaga, sebagian lagi tetap
mengatur arus lalu lintas.
4 Comments
http://sachverstand-tiefbau.de/community/profile/988slotonline/